Trigger point adalah titik-titik simpul yang terletak di dalam otot yang menghasilkan rasa sakit pada otot akibat dari trauma dan menyebabkan stres pada serat otot. Hal ini menyebabkan nyeri yang menetap di daerah tubuh yang memiliki trigger point dan mengakibatkan penurunan gerak pada otot yang terkena seperti di leher, bahu, dan korset panggul. Trigger point pada tubuh dapat juga menjadi penyebab dari sakit kepala, nyeri sendi temporomandibular, penurunan rentang gerak di kaki, dan nyeri punggung bawah.

Metode menyingkirkan trigger point tidak terlalu sulit. Tetapi perlu pengetahuan mengenai otot-otot apa yang harus diperiksa dan bagaimana cara mengakses ke otot tersebut (bukan hanya bagaimana menemukannya, tetapi mengetahui ke arah mana serat otot juga akan dapat sangat membantu), dan bagaimana cara melepaskan trigger point tersebut dari otot. Setelah menemukan trigger point, perlu mengatur tekanan pada area tersebut, yang merusak actin dan myosin (protein kontraktil dalam sarkomer) yang terikat bersama-sama karena kontraksi kronis pada pita spesifik otot.

Dengan cukup hanya memberi tekanan yang konstan dapat meredakan sakit pada area trigger point. Jumlah waktu yang diperlukan dalam menekan / memijat ke area trigger point telah diperdebatkan selama bertahun-tahun, tetapi 8-12 detik adalah jumlah waktu yang paling sering dipakai. Penting untuk dicatat bahwa jika terlalu lama menekan dan tidak melepaskan pijatan di area trigger point, mungkin akan memberikan terlalu banyak tekanan dan memicu lebih banyak trigger point pada area tersebut.

Aktivitas sehari-hari dan postur tubuh dapat memicu trigger point pada otot. Dan solusi terbaik untuk masalah trigger point adalah dengan terapi pemijatan yang rutin.