Latihan yoga yang seimbang dirancang untuk melonggarkan, memperpanjang, dan menguatkan, pada saat yang sama memunculkan keadaan tenang dan damai di dalam otot dan jaringan tubuh. Tetapi jika area tertentu dari tubuh fisik tidak dapat melepaskan ketegangan maka terapi pijat trigger point (titik simpul otot) sangat dibutuhkan.

Kadang kala peregangan otot tidak cukup efektif untuk menghilangkan nyeri pada bagian tubuh akibat dari trigger point. Ada dua alasan yang menjadi penyebabnya, pertama, tidak mungkin untuk mengisolasi setiap peregangan ke lokasi yang tepat dari titik simpul otot. Peregangan terjadi secara luas di seluruh perut otot dari keterikatannya pada satu tulang ke tempat perlekatannya pada tulang lain. Kedua, titik simpul otot membutuhkan arah tekanan yang tegak lurus. Tekanan perlu diterapkan secara langsung ke dalam tubuh sehingga dengan lembut menusuk tepat di serat-serat yang rumit dan melekat yang kemudian dapat menyebar secara terpisah.

Seperti yoga, terapi trigger point sendiri menggunakan proses mikro-bergerak secara intuitif sesuai kebutuhan tubuh untuk menyesuaikan tekanan dan posisi (untuk menemukan “titik simpul”) sehingga tubuh dapat menerima pelepasan paling optimal dengan usaha yang minimal.

Jika menemukan titik simpul pada otot berikut cara untuk menonaktifkannya :

Langkah 1. Cobalah menekan secara lembut titik simpul otot pada bagian tubuh yang kaku atau terasa sakit. (Ingat untuk menekan area yang terkena dari arah atas dan bawah untuk mendorong serat paralel menyebar secara lateral. Jadi pastikan untuk menyeimbangkan jari saat menekan agar tetap berada di atas titik pemicu)

Langkah 2: Tarik napas dalam-dalam dan rilekskan setiap otot saat tekanan pijatan diberikan ke titik simpul otot.

Teknik pemijatan seperti yang dijelaskan di atas mengisolasi, memeras, mengompres, melelehkan dan membongkar otot-otot longgar yang telah melekat satu sama lain. Meningkatkan sirkulasi darah lokal dan akhirnya memandikan dan menghidrasi kembali area tersebut. Pijatan yang tepat membuat bagian-bagian jaringan yang “lengket” atau melekat menjadi terpisah atau dengan kata lain memisahkan otot-otot individu di dalam otot besar sehingga setiap serat secara harfiah dapat “menarik beratnya sendiri” bukan tetangga mereka. Otot-otot ini kemudian lebih mampu sepenuhnya berkontraksi dan melepaskan sepenuhnya semua seratnya saat pergerakan tubuh.

Setelah mengobati 3 atau 4 titik simpul otot, ikuti dengan latihan asana atau peregangan yang sesuai. Bergeraklah dengan aman dan nyaman agar area trigger point atau titik simpul pada otot tidak kembali lagi.